
Pagar Alam (Kemenag Sumsel) —
Kepala MAN 1 Pagar Alam,Neliana, saat menyampaikan tausiah pada Muhadharah dilapangan utama Madrasah menegaskan kepada siswa-siswi MAN 1 Pagar Alam agar mengamalkan 5 perkara obat hati. Senin,(11/03)
Neliana mengatakan 5 perkara obat hati, dalam judul lagu artis Opick disebut Tombo Ati. Pertama, membaca Al Qur’an dan memahami maknanya. Tiada hari tanpa membaca Al Qur’an. Kedua, senantiasa berkumpul dengan orang sholeh/alim. Karenanya penting untuk serius dan bersungguh-sungguh menghadiri majelis ilmu, belajar dan berdiskusi dengan para alim ulama. Dengan adanya ilmu dan motivasi dari teman-teman dan guru yang sholeh semoga kita juga menjadi orang yang sholeh yang mengisi kehidupan sarat dengan amal kebaikan. Ketiga, bangun Tengah malam untuk sholat tahajjud. Keempat, melaksanakan shaum wajib dan gemar mengamalkan shaum sunnah. Kelima, berdzikir agak lama di tengah malam, untuk mengingat Allah dan meminta ampun dengan istigfar dan doa.
Tak lupa dalam tausiahnya Ilhusni mengingatkan sejarah yang diceritakan Al qur’an termasuk perjalanan perjuangan Rasulullah Nabi Muhammad SAW sebagai peringatan bagi kita semua untuk memperkokoh iman karena manusia memanag sering lupa dan lalai.”Jelasnya
Ada 2 hal yang sering membuat manusia lupa, pertama karena sering maksiat dan membuat dosa. Setiap manusia membuat satu dosa maka ada satu titik noda hitam pada hatinya. Jika panca indra nya mata, telinga, mulut, tangan, kaki bermaksiat maka hatinya akan gelap karena penuh noda. Jika ia bertobat lalu berjuang menhindari maksiat tersebut maka hatinya akan bersih. Kedua, manusia sering lupa karena melalaikan Allah Swt. Jauh dari dzikir mengingat Allah. Sehingga lupa diri.”Ucapnya
Lanjutnya kegiatan ini, berkonsep bercerita tentang siroh Nabi, itu menjadi salah satu daya tarik kepada siswa-siswi MAN 1 Pagar Alam, karena hal itu bisa melatih imajinasi mereka untuk terus membayangkan dan memahami alur cerita.
Target kami adalah anak-anak faham dengan kisah Rasulullah dan menumbuhkan rasa cinta kepadanya, konsep bercerita atau yang sering disebut mauidhoh khasanah ini juga melatih daya imajinasi mereka dan juga mempermudah mereka dalam memahami makna,” tandasnya.
Neliana berharap, dengan kegiatan ini bisa mengalihkan perhatian para siswa untuk megidolakan tokoh yang sesungguhnya patut untuk diidolakan, jangan sampai tuntunan kalah dengan tontonan.
Kita tidak bisa mengawasi putra-putri kita 24 jam, kita juga tidak bisa melarang mereka secara keras untuk melihat apa yang mereka sukai, yang bisa kita lakukan adalah memberikan edukasi dan pemahaman kepada mereka tentang baik dan buruk sebagai akibat konsekuensi dari apa yang kita lakukan,”Tutupnya.(ic18js)
Comment closed
13 Comment